Jumat, 28 Mei 2010

PANTUN

Pantun merupakan jenis piusi melayu lama. Dari segi isinya, ada pantun jenaka, yaitu pantun yang bersifat humor/lucu dan ada pantun teka-teki, yaitu pantun yang besifat tebakan. Ada juga pantun kilat, yaitu pantun yang hanya terdiri atas dua lirik dan bersajak atau berima sama (a-a). Larik pertama berupa sampiran dan larik kedua berupa isi.
Ciri-ciri pantun :
1. Satu bait pantun berisi atas empat baris.
2. Satu baris pantun terdiri atas 8-12 suku kata.
3. Bersajak a-b-a-b.
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Jika kita ingin membuat pantun, sebaiknya kita buat dahulu isinya, kemudian menyusul sampirannya. Pantun termasuk jenis puisi tradisional di Indonesia. Selain pantun yang termasuk puisi lama, puisi lama yang lain antara lain syair, gurindam, mantra, teka-teki, peribahasa dan ungkapan. Pantun mengandung nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan agama, budaya dan norma sosial yang dianut oleh masyarakat. Nilai-nilai luhur itu dapat berupa petuah, petunjuk, nasihat, amanat dan keteladanan. Nilai-nilai itu digunakan oleh manusia dalam hubungan dengan manusia lain, manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan. Oleh karena itu, pantun dan puisi lama lainnya harus dilestarikan. Salah satu melestarikan keberadaan pantun yaitu berbalas pantun.
Jenis-jenis pantun :
1. Pantun nasihat, yaitu pantun yang berisi nasihat, petuah, atau wejangan untuk berbuat baik dan berbudi luhur.
2. Pantun jenaka yaitu pantun yang berisi lelucon atau humor yang tujuannya menghibur.
3. Pantun sindiran yaitu pantun yang berisi sindiran yang ditujukan kepada seseorang atas tutur kata dan kalakuannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar