Jumat, 07 Januari 2011

Piutang Tidak Dapat Ditagih

Dari sekian banyak debitur perusahaan mungkin ada diantaranya yang tidak dapat melakukan kewajibannya untuk membayar utang-utangnya kepada perusahaan, misalnya debitur yang dinyatakan pailit oleh pengadilan. Piutang kepada debitur bermasalah ini yang kemudian dinyatakan sebagai piutang yang tidak dapat ditagih (uncollectible account). Terhadap piutang yang tidak dapat ditagih ini harus dihapuskan (write off) dari saldo piutang sehingga piutang dapat dilaporkan menurut nilai wajarnya, yaitu sebesar nilai piutang yang dapat ditagih (collectible account). Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk penghapusan piutang, yaitu :
1. Metode Penghapusan Langsung (direct write off method)
Metode penghapusan ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang relatif baru berdiri, yang belum mempunyai cukup data-data historis tentang piutang-piutangnya, atau perusahaan yang sebagian kecil saja dari penjualannya yang dilakukan secara kredit. Pada perusahaan-perusahaan besar atau perusahaan yang sebagian besar penjualannya dilakukan secara kredit, yang sudah memiliki data-data historis tentang piutang-piutangnya, penggunaan metode ini dirasa kurang dapat memberikan informasi yang tepat bagi pengguna laporan keuangan.
Penghapusan secara langsung tidak memerlukan dilakukannya estimasi kerugian penghapusan piutang pada setiap akhir periode, pencatatan terhadap piutang yang dihapuskan dilakukan langsung pada saat dinyatakan suatu piutang harus dihapuskan karena suatu hal. Jurnal yang terkait dengan penghapusan piutang menurut metode ini antara lain :


1. Jurnal saat dinyatakan suatu piutang harus dihapuskan.

Kerugian penghapusan piutang xxx
Piutang dagang xxx

2. Bila suatu piutang yang telah dihapuskan dinyatakan kembali sebagai piutang yang akan dibayar oleh debiturnya (piutang diketemukan kembali), maka :
a. Bila dinyatakan dapat ditagih kembali pada periode yang sama dengan saat dihapuskannya (sebelum tutup buku) penutup, maka jurnalnya adalah :

Piutang dagang xxx
Kerugian piutang xxx

b. Bila dinyatakan dapat ditagih kembali setelah tutup buku, maka jurnalnya adalah :

Piutang dagang xxx
Laba dari piutang diketemukan kembali xxx

(Ahmad Syafi’i Syakur : 2009 : 96)

2. Metode Penghapusan Tidak Langsung (undirect write off method)
Metode ini lebih sesuai digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar atau yang sebagian besar penjualannya dilakukan secara kredit, yang mempunyai data-data historis tentang piutangnya. Pemakaian metode ini mengharuskan dilakukannya estimasi pada setiap akhir periode akuntansi terhadap kemungkinan-kemungkinan piutang-piutang yang tidak dapat ditagih dalam periode akuntansi yang akan datang. Sebesar nilai piutang yang diestimasi tidak dapat ditagih tersebut sudah boleh dianggap sebagai kerugian. Jurnal-jurnal yang terkait dengan penghapusan piutang menurut metode ini antara lain :
1. Jurnal saat dilakukan estimasi adanya piutang yang mungkin tidak dapat ditagih.

Kerugian penghapusan piutang xxx
Cadangan penghapusan piutang xxx

2. Saat dinyatakan suatu piutang harus dihapuskan karena suatu hal.

Cadangan penghapusan piutang xxx
Piutang dagang xxx

3. Bila suatu piutang yang telah dihapuskan dinyatakan kembali sebagai piutang yang akan dibayar oleh debiturnya (piutang diketemukan kembali), maka jurnalnya adalah.

Piutang dagang xxx
Cadangan penghapusan piutang xxx

(Ahmad Syafi’i Syakur : 2009 : 97)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar